Profil Ponorogo

Profil

Ponorogo berasal dari dua kata yaitu pramana dan ragaPramana berarti daya kekuatan, rahasia hidup, sedangkan raga berarti badan, jasmani. Kedua kata tersebut dapat ditafsirkan bahwa di balik badan manusia tersimpan suatu rahasia hidup (wadi) berupa olah batin yang mantap dan mapan berkaitan dengan pengendalian sifat-sifat amarahaluwamah / lawamahshufiah dan muthmainah

Kabupaten Ponorogo mempunyai luas wilayah 1.371,78 km² dengan ketinggian antara 92 sampai dengan 2.563 meter di atas permukaan laut yang dibagi menjadi 2 sub-area, yaitu area dataran tinggi yang meliputi kecamatan NgrayunSookoPulung, dan Ngebel sisanya merupakan area dataran rendah. Sungai yang melewati ada 14 sungai dengan panjang antara 4–58 km sebagai sumber irigasi bagi lahan pertanian dengan produksi padi maupun hortikultura. Sebagian besar dari luas yang ada terdiri dari area kehutanan dan lahan sawah sedang sisanya digunakan untuk tegal pekarangan Kabupaten Ponorogo mempunyai dua musim yaitu penghujan dan kemarau.

Wilayah

Kabupaten Ponorogo terletak di antara 111° 17’ - 111° 52’ BT dan 7° 49’ - 8° 20’ LS dengan batas wilayah sebagai berikut:

UtaraKabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Nganjuk

TimurKabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek

SelatanKabupaten Pacitan dan Kabupaten Trenggalek

Barat: Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah)

Hari jadi11 Agustus 1496; 523 tahun lalu
Pembagian administrasi21 kecamatan
26 kelurahan
279 desa
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. Ipong Muchlissoni
 • Wakil BupatiDrs. H. Soedjarno, M.M.
Luas
 • Total1,371.78 km2(529.65 sq mi)
Ketinggian92 - 2,563 m (−8,317 ft)
Penduduk (2016[1])
 • Total924,913
 • Kepadatan670/km2 (1,700/sq mi)
 • Laki-laki462,580
 • Perempuan462,333